FREELANCER, LEVELLING UP YOUR SKILL AND VALUE

Pasca pandemi, saya memutuskan untuk bekerja full-time sebagai freelancer, karena saya harus merawat orangtua yang sedang dalam proses perawatan kesehatan. Semenjak itu saya mulai banyak belajar dan menggeluti siklus pekerja sebagai freelancer. Ternyata ada banyak hal yang harus kita pelajari.

Posisi kerja seperti ini masih cukup awam di beberapa kalangan, bahkan menganggapnya sebagai sebuah pekerjaan yang tidak memiliki potensi karir atau penghasilan yang tetap. Ada betulnya ada juga kelirunya. MAri kita bahas bagaimana menjadi seorang freelancer yang berkualitas dan bisa menghasilkan.

freelancer adalah


Mengenal Apa Itu Freelancer?

Freelancer atau pekerja lepas adalah seseorang yang bekerja secara independen tanpa terikat kontrak jangka panjang dengan satu perusahaan. Freelancer menawarkan jasa kepada klien atau perusahaan berdasarkan proyek tertentu, dengan jangka waktu dan ruang kerja yang fleksibel.

Pada umumnya, Freelancer bekerja di bidang kreatif seperti penulisan, desain grafis, fotografi, penerjemahan, pengembangan web, pemasaran digital, hingga konsultasi bisnis.

Dalam praktiknya, freelancer bukanlah karyawan tetap. Mereka bisa bekerja untuk satu atau beberapa klien secara bersamaan dan menentukan sendiri tarif, waktu kerja, serta metode penyelesaian proyek. Kemajuan teknologi dan akses internet yang luas membuat pekerjaan freelance semakin diminati, karena memungkinkan seseorang bekerja dari mana saja dan kapan saja.

Pekerjaan freelancer sering dipandang sebelah mata, padahal pada kenyataan ada banyak keahlian yang harus dikuasai ketika menjadi seorang pekerja lepas ini. Kita yang bekerja sebagai freelancer juga membutuhkan value dan personal branding yang baik agar klien percaya dan mau membeli jasa kita untuk membantu pekerjaan mereka secara maksimal dan menguntungkan.

8 Freelancer Principles

Pada acara webinar yang saya ikuti bersama MomAcademy yang menghadirkan pembicara Teh Ani Berta, sebagai Blogger sekaligus pendiri komunitas Indonesian Social Bloggerpreneur (ISB), menyebutkan bahwa ada 8 prinsip yang harus dimiliki oleh seorang freelancer seperti saya.

8 prinsip freelancer


1. Flexibility

Salah satu keunggulan utama menjadi freelancer adalah fleksibilitas dalam mengatur waktu kerja. Tidak ada jam kerja tetap seperti pukul 9 pagi hingga 5 sore. Freelancer bisa menentukan kapan mereka ingin bekerja, selama pekerjaan selesai sesuai deadline yang telah disepakati. 

Namun bukan berarti bebas sebebas-bebasnya, kita harus tetap membagi jam kerja, jam istirahat, dan jam ibadah. Termasuk jam untuk mengembangkan kemampuan kita. Pastikan kamu set jam kerja kamu di media sosial semisal di kontak, agar klien dapat menghubungi kita sesuai dengan jam kerja kita.

2. Proactive

Freelancer harus mempunyai jiwa proaktif yang lebih kuat lagi untuk menjemput bola dan kesempatan dalam membangun networking, komunikasi dengan klien, dan peluang-peluang lain. Bahkan harus proaktif juga dalam hal pengembangan diri dan belajar hal-hal baru yang berpotensi pada pekerjaan kita.

3. Adaptive

Dalam konteks dunia kerja, khususnya sebagai freelancer, istilah adaptive merujuk pada kemampuan untuk menyesuaikan diri secara cepat dan efektif terhadap perubahan, tantangan, atau situasi baru yang muncul dalam pekerjaan atau lingkungan kerja.

Bagi seorang freelancer, adaptif bukan sekadar prinsip yang harus ditanamkan, melainkan sebuah kebutuhan. Dan adaptif ini bukan hanya soal pekerjaannya saja tetapi juga yang lainnya. Misalnya, kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan proyek atau klien, siap menghadapi perubahan teknologi dan alat kerja, fleksibel dalam mengatur waktu dan lokasi kerja, dan juga mampu menyikapi ketidakpastian.

4. Aware to the Opportunity

Aware to the Opportunity berarti memiliki kesadaran dan kepekaan terhadap peluang yang ada di sekitar kita. Bagi seorang freelancer, sikap ini sangat penting karena keberhasilan dalam dunia freelance sangat bergantung pada kemampuan untuk melihat, mengenali, dan memanfaatkan peluang secara proaktif. 

Dalam dunia kerja konvensional, peluang seringkali datang dari atasan atau sistem perusahaan. Namun sebagai freelancer, tidak ada yang akan mengantar peluang ke meja kerja kita. Kita sendirilah yang harus mencarinya. Oleh karena itu, menjadi seseorang yang aware to the opportunity berarti memiliki mentalitas terbuka terhadap kemungkinan baru, aktif mencari peluang kerja, dan mampu membaca situasi yang bisa mendatangkan keuntungan profesional. Belajar untuk menjemput bola kepada calon klien.

5. Creative & Innovative

Bagi seorang freelancer, creative berarti mampu menghasilkan ide-ide segar, orisinal, dan menarik dalam pekerjaan baik itu desain, tulisan, pemasaran, atau solusi teknis. Sementara innovative adalah kemampuan untuk menerapkan ide-ide tersebut secara efektif, menciptakan pendekatan baru, atau memecahkan masalah dengan cara yang tidak biasa.

Freelancer yang kreatif dan inovatif tidak hanya mengikuti brief klien, tetapi memberi nilai tambah dengan perspektif unik. Mereka juga cepat beradaptasi terhadap tren dan teknologi baru, sehingga bisa terus relevan di tengah persaingan pasar.

Dengan kreativitas dan inovasi, freelancer tidak hanya menyelesaikan proyek, tapi juga membangun identitas profesional yang kuat dan dipercaya klien. Hal ini membuat mereka lebih menonjol, mudah mendapatkan proyek baru, dan mampu berkembang secara berkelanjutan dalam karier freelance. Dan jangan lupa untuk terus mengasah kreatifitas dan inovasi dari banyak hal.

6. Work Hard & Work Smart

Sebagai freelancer, work hard berarti konsisten, disiplin, dan total dalam menyelesaikan proyek, meskipun tanpa pengawasan atasan. Sementara work smart adalah kemampuan mengelola waktu, memilih proyek yang tepat, dan menggunakan alat atau strategi yang efisien untuk hasil maksimal.

Menggabungkan keduanya membuat freelancer tidak hanya produktif, tetapi juga strategis—bekerja dengan cerdas untuk mencapai hasil terbaik tanpa kelelahan berlebihan. Dengan kerja keras dan kerja cerdas, freelancer dapat menjaga kualitas, memenuhi deadline, dan tetap berkembang di tengah persaingan yang dinamis.

7. Efficiency

Efficiency bagi seorang freelancer berarti mampu menyelesaikan pekerjaan dengan waktu, tenaga, dan sumber daya seminimal mungkin tanpa mengorbankan kualitas. Freelancer yang efisien tahu cara mengatur prioritas, menghindari distraksi, serta menggunakan alat bantu yang tepat untuk mempercepat proses kerja.

Dengan bekerja secara efisien, mereka bisa menangani lebih banyak proyek, memenuhi tenggat waktu, dan menjaga kepuasan klien. Efisiensi juga membantu freelancer menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta meningkatkan penghasilan tanpa harus bekerja secara berlebihan. Jangan lupa untuk menambah skill negosiasi, menyusun rate card, hal ini akan membantu efisiensi dalam bekerja.

8. Sociable

Sociable dalam dunia freelancer berarti kemampuan untuk membangun hubungan baik dengan klien, rekan kerja, dan komunitas profesional. Meskipun freelancer sering bekerja secara mandiri, kemampuan bersosialisasi tetap penting untuk membangun jaringan, mendapatkan referensi, serta menciptakan kolaborasi baru. Jadi jangan lupa untuk belajar aktif di komunitas untuk memperbesar peluang kamu dikenal dan mendapatkan klien.

Freelancer yang sociable cenderung lebih mudah dipercaya dan diingat oleh klien karena sikapnya yang ramah, komunikatif, dan kooperatif. Dengan menjalin relasi yang baik, peluang kerja semakin terbuka luas dan reputasi profesional pun meningkat secara alami.

Freelancer, Levelling Up Your Skill and Value

Untuk dapat dikenal sebagai personal branding yang berkualitas dan bervalue, kita harus terus menaikan level kita baik secara soft skill mau pun hard skill. Teh Ani sharing mengenai tiga hal yang harus kita lakukan untuk levelling up skill kita sebagai freelancer.

1. Know Yourself

Know yourself artinya memahami diri sendiri dengan baik. Dengan pemahaman yang baik tentang diri sendiri, freelancer bisa memilih jenis proyek yang sesuai, menentukan harga jasa secara realistis, serta menetapkan target kerja yang seimbang dan berkelanjutan.

Mengetahui diri juga membantu freelancer lebih percaya diri saat menawarkan jasa, menolak proyek yang tidak cocok, dan mengembangkan diri secara terarah. Kesadaran diri adalah fondasi untuk membangun karier freelance yang stabil dan bermakna.

2. SWOT

Bagi seorang freelancer mengenali diri sendiri seperti kekuatan, kelemahan, minat, dan batas diri dalam bekerja sangat penting. Dengan begitu kita juga akan dapat menyusun analisis terhadap diri sendiri secara lebih mendalam. Kamu bisa melakukannya dengan menerapkan analisis SWOT terhadap diri kita yaitu mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap diri sendiri.

3. Finding Value

Finding value sebagai freelancer berarti mampu melihat dan menciptakan nilai dari setiap proyek, klien, atau pengalaman kerja. Freelancer yang memahami nilai tidak hanya fokus pada bayaran, tetapi juga pada pembelajaran, jaringan, dan reputasi jangka panjang. Dengan mindset ini, mereka lebih bijak dalam memilih proyek dan lebih berorientasi pada kualitas serta dampak kerja, bukan hanya kuantitas.

Freelancer's Essential Investments

Sebagai freelancer, untuk bisa naik level bukan hanya meningkatkan skill tetapi juga value. Bukan hanya tentang uang, tapi juga soal waktu, networking dengan orang lain, bahkan juga terkait dengan history kita di dunia digital yang akan dikonsumsi oleh banyak orang. Berikut adalah lima essentials's freelancer investment yang harus dimiliki oleh kita sebagai freelancer.

freelancer investing


1. Saving First

Menabung adalah salah satu keharusan yang kita lakukan sebagai freelancer untuk mengantisipasi hal-hal di masa yang akan datang. Miliki simpanan yang terbagi sesuai dengan kebutuhan seperti transaksi harian, investasi, dan operasional lainnya.

2. Knowledge

Investasi penting lainnya bagi seorang freelancer adalah tentang knowledge. Saat kita memiliki Ilmu dan kemampuan, kita harus membagikannya dengan orang lain dan juga menerapkannya ke diri sendiri. Hal ini sangat penting untuk membuat kualitas diri kita semakin meningkat.

3. Portfolio

Untuk meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman tentunya juga untuk mengumpulkan portofolio, kita dapat mengumpulkan kegiatan-kegiatan kita dari mulai hal-hal kecil yang sifatnya sukarela. Misalnya, membantu kegiatan organisasi sosial atau UMKM. Jangan lupa untuk mendokumentasikannya dan susun sebagai portofolio kita. Portofolio ini akan membuka peluang-peluang lain bagi kita di masa yang akan datang.

4. Networking

Bangun networking dengan orang-orang sekitar kita bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti berkenalan saat di event, bertukar sosial media, bergabung dengan komunitas, mengikuti berbagai kegiatan atau mengikuti kelas-kelas yang sesuai dengan pekerjaan freelance kita.

5. Legacy

Tinggalkan kesan yang baik bagi orang lain, baik di dunia digital atau saat bertemu secara langsung. Entah cara bertutur sapa, menyapa, atau memperlakukan orang lain. hal ini akan memberikan peluang-peluang besar bagi hidup kita ke depannya. Termasuk sebagai seorang freelancer, hal ini akan mendatangkan peluang.

Itu dia beberapa investasi penting yang harus dilakukan oleh seorang freelancer. Semuanya akan membantu kamu meningkatkan skill dan value sebagai freelancer, sekaligus memberikan peluang besar untuk pekerjaan atau networking.

Levelling up dengan Work Plan dan Financial Planning

work plan freelancer


Selain itu Teh Ani juga menambahkan mengenai work plan dan financial planning yang harus kita lakukan untuk memaksimalkan diri kita sebagai freelancer.

Dalam workplan kita bisa mulai menyusun mengenai aktivitas kita untuk short term, long term, menjadi seorang volunteer, melakukan internship, dan mulai membaca dan memahami mengenai proposes potential client. Semua work plan di atas pastinya akan membantu levelling up skill dan kemampuan kita.

Sementara Financial Planning, beberapa hal yang harus kita lakukan adalah mulai dari memiliki 2 bank akun, provide your own salary, menyusun budget dan cashflow, investasi, charity, dan juga membayar tax income. Semuanya sangat penting untuk memanajemen semua keuangan yang masuk dari hasil kerja kita sebagai freelancer.

Jadi tidak hanya soal skill dan value, seorang freelancer juga harus mampu mengelola keuangannya sendiri dengan baik, dan merencanakannya dengan sangat detail.

Bagaimana dengan kamu, jika seorang freelancer boleh banget untuk sharing pengalaman kamu di kolom komentar.

0 Coment

Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan, karena apa yang anda tulis di blog ini akan menjadi doa bagi anda juga, terima kasih.